HARIAN24.COM , PEKANBARU - Menjelang pemilihan Bupati dan Wakil Bupati di Kabupaten Pasaman, Ir Darmansyah Malik, tokoh perantau dan mantan birokrat memberikan pesan penting kepada masyarakat.
Dalam konteks politik yang semakin dinamis, ia menekankan pentingnya menjaga suasana harmonis dan silaturahmi di tengah masyarakat.
"Saat ini ada tiga pasangan calon bupati dan wakil bupati yang merupakan putra-putra terbaik Pasaman. Silakan pilih yang menurut kita terbaik, perhatikan visi, misi, rekam jejak serta pengalaman masing-masing calon. Itu sangat penting sebagai pertimbangan dalam menentukan pilihan," ujar mantan pejabat Pemprov Riau ini.
"Kami yakin dan percaya semua komponen yang terlibat dalam suksesnya pilkada, khususnya aparatur negara pasti akan netral," sambungnya, Kamis (3/10/2024).
Lebih lanjut mantan ketua umum Ikatan Keluarga Pasaman dan Pasaman Barat Riau (IKPPBR) ini mengingatkan masyarakat agar tidak terjebak dalam sikap rasisme.
Pasaman, menurutnya, adalah daerah yang luar biasa, yang selalu menerima semua kalangan dengan tangan terbuka. Sikap toleransi ini harus tetap dipelihara demi kemajuan daerah.
Darmansyah Malik menekankan pentingnya menghindari politik uang dalam pemilihan ini.
"Pemilih Pasaman sudah cerdas dalam memilih. Hindari politik uang, jangan mau menggadaikan suara kita hanya dengan menjual suara. Bila sudah bermain uang, kita tidak bisa memungkiri bahwa yang terpilih nanti bisa saja hanya sibuk mengembalikan modalnya, sehingga lupa akan visi, misi, dan harapan untuk membangun Pasaman," pesannya.
Ia menambahkan bahwa masa depan Pasaman harus ditentukan oleh warganya sendiri. "Pasaman harus ditentukan nasibnya oleh kita selaku warga Pasaman. Pesan kami dari rantau, politik itu musiman, sementara kepentingan silaturahmi dan Pasaman akan selalu selamanya," lanjutnya.
Darmansyah Malik yang pernah bertugas di Pemkab Pasaman dan terakhir sebagai kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau berpesan agar masyarakat tetap fokus pada kesejahteraan bersama.
"Jaga persatuan, jangan sampai perbedaan politik memecah kita. Pilih dengan hati, dan tetap utamakan silaturahmi," tutupnya. (Rls)
