HARIAN24.COM, TAPSEL - Banjir bandang menerjang sejumlah desa di Kecamatan Sayurmatinggi dan Batang Angkola, Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara, Sabtu (23/11/2024) malam.
Banjir menyebabkan 2 orang tewas, 76 warga terluka, dan ratusan rumah rusak. Dua orang meninggal dunia dan sudah dimakamkan siang itu.
Sementara, ada empat orang dirawat di rumah sakit karena luka berat, dan dua orang sudah kembali ke rumah.
"Jumlah yang terdampak sebanyak 165 KK, juga 1 masjid dan 1 musala, serta jembatan, drainase, dan jalan desa rusak ringan," ujar Sekretaris Desa Sipange Siunjam, Amri Pulungan, saat ditemui di lokasi banjir.
Dikutip dari Kompas.com, bencana ini juga mengakibatkan akses jalan antar desa serta kecamatan terputus.
Pantauan di Desa Sipange Siunjam, jalan utama yang menghubungkan Kecamatan Sayurmatinggi ke Kecamatan Batang Angkola dipenuhi material lumpur, batu besar, dan kay yang terbawa banjir.
"Akses jalan belum bisa dilalui. Saat ini alat berat masih bekerja membersihkan material banjir. Kami juga dibantu oleh petugas Polri, TNI, BPBD, dan unsur masyarakat," kata Amri.
Banjir bandang juga melanda beberapa desa yang bertetangga. Namun. Amri belum mendapatkan informasi pasti mengenai kondisi di desa-desa tersebut karena cuaca buruk dan akses jalan yang terputus.
"Desa Hutapadang dan Desa Hurase di Kecamatan Batang Angkola juga terdampak, tapi saya belum mendapatkan informasi pasti mengenai kerusakan di sana," ujarnya.
Suara gemuruh
Amri mengatakan, malam sebelum kejadian, cuaca sedang hujan. Sekitar pukul 01.30 WIB, tiba-tiba terdengar suara gemuruh yang kuat dari arah bukit Tor Simincak yang berada di sekitar pemukiman warga.
"Tiba-tiba datang air yang besar dari atas bukit dan langsung menghantam ke arah rumah warga. Saat itu, sebagian besar warga sudah tertidur," jelasnya.
Banjir membawa material batu-batu besar, kayu, pasir, tanah, dan lumpur yang mengakibatkan banyak rumah hancur.
"Tujuh rumah hanyut dibawa banjir," kata Amri. Ratusan warga panik dan berusaha menyelamatkan diri serta harta bendanya.
"Kondisinya cukup menegangkan. Warga panik dan masing-masing menyelamatkan diri, hingga ada yang meninggal terbawa banjir.
Puluhan orang terluka, dan sejumlah rumah rusak," ujarnya.
Kepala Polisi Sektor Batang Angkola Polres Tapanuli Selatan, AKP AG Harahap, mengungkapkan, pihaknya masih melakukan pendataan terkait dampak banjir.
"Kami masih proses menginventarisasi. Bhabinkamtibmas juga masih di lokasi mengumpulkan data," kata Kapolsek. (*)