Kerajinan Rotan di Rumbai Raup Omzet Hingga Rp 15 Juta

Pekanbaru26 Dilihat

JIKA berkunjung ke kawasan Rumbai melewati Jalan Yos Sudarso, banyak ditemui kios perajin anyaman rotan di sepanjang jalan.
Memang saat ini Jalan Yos Sudarso identik dengan pusat penjualan kerajinan rotan.

Banyak perabotan dari rotan seperti kuda-kudaan, kursi goyang, lemari rak, kursi tamu, keranjang buah dan banyak lagi yang bisa dipilih sesuai kebutuhan.

Di Indonesia sendiri memiliki banyak jenis rotan yang berkualitas untuk membuat kerajinan dan perabotan.
Total rotan yang tumbuh di Indonesia mencapai sekitar 312 spesies. Rotan merupakan tumbuhan dari famili Arecaceae atau Palem.

Dari 312 jenis rotan yang ada di Indonesia sebagian dimanfaatkan batangnya untuk diperjual belikan bagi industri kerajinan, maupun hanya digunakan secara lokal.

Satu dari banyak kios yang ada di sepanjang Jalan Yos Sudarso, Rumbai adalah Perabotan Rotan Kirana.

Kios yang berdiri sejak tahun 2007 menjual berbagai macam perabotan dari rotan. Di kios seluas 4x6 meter itu terpajang banyak kerajinan dari rotan.

Rajes, perajin rotan yang bekerja di kios Perabot Rotan Kirana bercerita tentang kerajinan rotan yang digelutinya.

Ia belajar menganyam rotan sejak kecil. “Dari kecil saya sudah diajari menganyam, jadi sudah biasa,” jelas Rajes.

Bahan dasar rotan didapat dari Sumatera Barat. Terkadang yang menjadi penghalang sulitnya untuk mendapatkan bahan baku berkualitas.

Proses pembuatan satu set meja dan kursi bisa memakan waktu kurang lebih 5-7 hari. Di kios Perabotan Rotan Kirana tidak hanya menjual dan memproduksi, tapi juga melayani service kursi rotan.

“Kalau bahan kita dapat dari Sumbar. Nanti dibagi-bagi untuk pengerjaannya. Yang buat rangka lain lagi, yang nganyam nanti lain lagi, yang ngecat juga,” kata Rajes.

Proses pembuatan perabotan dari rotan dimulai dari membuat rangka terlebih dahulu, kemudian dilakukan proses penganyaman.

Proses penganyaman ini berguna untuk menutup seluruh bagian rangka, lalu direkatkan kembali dengan kulit rotan.

Usaha Perabot Rotan Kirana saat ini memiliki setidaknya 10 orang perajin dengan tugas berbeda. Ada bagian merakit rangka, ada yang menganyam dan ada juga bagian mengecat.

Omzet yang diperoleh pun tidak sedikit, setidaknya dalam satu bulan dapat meraih untung sebanyak Rp 15 juta.

Untuk harga yang ditawarkan Perabot Rotan Kirana tergolong murah. Harga satu keranjang buah kecil dipatok Rp 20 ribu dan Rp 25 ribu untuk keranjang buah besar.

Sedangkan untuk harga satu set meja makan Rp 400 ribu per kursi dan Rp 1,2 juta meja dengan kaca.

Perabotan Rotan Kirana sudah melayani penjualan untuk dalam dan luar kota. Biasanya pelanggan datang dari Bangkinang, Batam dan kota lainnya.

“Kita ada pelanggan di beberapa daerah, biasanya kita kirim pakai ekspedisi. Banyak juga dari Bangkinang, Batam bahkan Pulau Jawa,” tutup Rajes. (*)