Geram Dimanipulasi, Trump Putus Kontak dengan Netanyahu

Internasional15 Dilihat

HARIAN24.COM - Hubungan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, memanas.

Kabar tersebut disampaikan jurnalis koresponden media Israeli Army Radio, Yanir Cozin, dalam unggahannya di X (dulu Twitter), sebagaimana dilansir Anadolu Agency, Jumat (9/5/2025).

Cozin menuturkan, Trump mengambil keputusan tersebut karena ia meyakini Netanyahu telah memanipulasinya.

Seorang pejabat Israel menuturkan, orang-orang di sekitar Trump mengatakan kepadanya bahwa Netanyahu telah memanipulasinya.

"Tidak ada yang lebih dibenci Trump selain dianggap sebagai orang bodoh atau orang yang dimanipulasi. Itulah sebabnya dia memutuskan untuk memutuskan kontak dengan Netanyahu," kata pejabat tersebut dikutip dari kompas.com.

Cozin menyebutkan, Pemerintah Israel gagal memberikan rencana dan jadwal konkret untuk menangani Iran dan kelompok pemberontak Houthi di Yaman. Kondisi tersebut dianggap sebagai satu sumber memburuknya hubungan AS-Israel.

Ia juga menyoroti bahwa pemerintah Netanyahu telah gagal menawarkan proposal konkret mengenai Gaza.

Dilansir dari NBC News, Minggu (11/5/2025), hubungan antara Trump dan Netanyahu memanas karena perselisihan dalam mengatasi berbagai tantangan, seperti Hamas di Gaza, Houthi, dan Iran.

Netanyahu melihat peluang untuk menghancurkan fasilitas nuklir Iran, sedangkan Trump melihat peluang untuk menghilangkan ancaman Iran memperoleh senjata nuklir dengan membuat kesepakatan.

Saat Israel menyerang Gaza dengan serangan militer baru, Trump mendorong gencatan senjata dan berupaya untuk melaksanakan rencana pascaperangnya untuk membangun kembali wilayah tersebut menjadi "Rivieranya Timur Tengah".

Dan setelah Trump menghentikan kampanye militer AS terhadap pemberontak Houthi yang didukung Iran, Netanyahu yang terkejut mengatakan Israel akan mempertahankan diri.

Perbedaan pendapat antara kedua pemimpin mengenai strategi dan posisi utama telah menempatkan hubungan Trump dengan Netanyahu berada persimpangan jalan.

Cara mereka mengatasi perbedaan pendapat di masa mendatang akan membentuk hasil dari beberapa komponen inti agenda kebijakan luar negeri masing-masing. (*)