Kemensos RI Mulai Seleksi Calon Siswa Sekolah Rakyat

Nasional14 Dilihat

HARIAN24.COM , JAKARTA - Kementerian Sosial mulai menyeleksi calon siswa Sekolah Rakyat di daerah.

Calon siswa akan didata masuk dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) dan masuk dalam desil 1 atau kelompok rumah tangga dengan tingkat kesejahteraan paling rendah.

"Proses seleksi administrasi bagi calon siswa Sekolah Rakyat di daerah telah dimulai. Hari ini kami mengunjungi satu calon siswa di Bandarlampung,” kata Menteri Sosial Saifullah Yusuf dikutip dari Antaranews, Senin (12/5/2025).

Setelah itu, pendamping program keluarga harapan (PKH), Dinas Sosial (Dinsos) kabupaten, kota atau provinsi akan melakukan kunjungan ke sekolah calon siswa.

“Jadi calon siswa ini didata terlebih dahulu, kemudian akan ada kunjungan ke rumah calon siswa oleh pendamping PKH, Dinas Sosial kabupaten kota ataupun provinsi serta BPS,” ujar Mensos.

Jika seluruh proses administrasi serta survei lapangan selesai dan disetujui, maka kepala daerah akan menandatangani untuk kemudian diteruskan ke Kementerian Sosial (Kemensos) agar calon siswa resmi ditetapkan sebagai siswa Sekolah Rakyat.

"Dalam proses perekrutan siswa Sekolah Rakyat bagi calon siswa yang sudah lulus dalam seleksi administrasi serta survei lapangan, kemudian dilanjutkan dengan melakukan cek kesehatan dan untuk selanjutnya proses penerimaan berjalan seperti biasa,” kata Mensos.

Gus Ipul lantas mengatakan, pembelajaran di Sekolah Rakyat akan dimulai pada Juli 2025. Kemudian, masa masuk ke matrikulasi dan orientasi untuk menggantikan tes akademik.

"Karena tidak ada tes akademik dan hanya ada seleksi administrasi dan cek kesehatan. Nanti siswa akan diajak mengenal lebih jauh mengenai metode pendidikan sekolah. Paling tidak nanti akan diperkuat untuk Bahasa Inggris, Matematika baru proses pembelajaran dimulai, dan yang membuat kurikulum adalah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah,” ujarnya.

Lebih lanjut, Gus Ipul menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat dibuat untuk jenjang sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), serta sekolah menengah atas (SMA).

Selain itu, Sekolah Rakyat diperuntukan bagi anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.

Diberitakan sebelumnya, Gus Ipul menyampaikan, sudah lebih dari 8.000 calon siswa yang mendaftar ke Sekolah Rakyat hingga awal Mei 2025.

Seiring antusiasme tersebut, jumlah lokasi penyelenggaraan Sekolah Rakyat pun ditambah dari semula 53 menjadi 65 titik pada tahun ajaran 2025/2026.

“Sekarang sudah lebih dari 8.000 calon siswa. Lokasinya juga bertambah, dari 53 sekarang sudah 65 titik,” ujar Gus Ipul.

Ia menjelaskan bahwa proses rekrutmen siswa dilakukan secara aktif oleh tim Kementerian Sosial bersama kementerian lain dan pemerintah daerah.

Mereka bahkan melakukan kunjungan langsung ke rumah-rumah calon siswa untuk mendata kondisi sosial dan ekonomi keluarga, termasuk melengkapi data dengan dokumentasi rumah. (*)